Sabtu, 27 Oktober 2018

ILMU BUDAYA DASAR || TUGAS 2 Cinta Kasih & Manusia




Cinta Kasih & Manusia

Pengertian  Cinta Kasih
             Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

           Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Contoh kasus :

Sabtu 27 Oktober 2018, 19:31 WIB


Viral Bayi Disiksa Bapaknya, Polda Jateng Turun Tangan


Penulis : Angling Adhitya Purbaya - detikNews



Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Semarang - Seorang pria diamankan anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah. Pria bernama Andre Rifan Hidayat (38) itu mengancam istri sirinya dengan menyiksa dan akan membunuh bayinya yang berusia 3 bulan berinisial A.


Awal kehebohan kabar ancaman penganiayaan itu berawal ketika ada postingan di facebook yang berisi percakapan whatsapp antara pria tersebut dengan ibu sang bayi yang kini berada di Malaysia.

Dalam percakapan tersebut pelaku meminta istri sirinya untuk segera pulang jika tidak ia akan membunuh A. Pelaku juga menyertakan foto bayinya yang terlihat dijejal kaki, dibekap bantal, diangkat terbalik menggunakan satu tangan, ditodong belati kecil, dan aksi lainnya yang cukup miris untuk dilihat.


Terang saja postingan itu memancing kemarahan netizen yang ramai-ramai menghujat. Tak hanya netizen, polisi pun turun tangan dan mendatangi pria tersebut yang tinggal di Semarang Tengah.


Polisi sudah mendatangi pelaku sejak hari Kamis (25/10) malam lalu dan mengamankan pelaku. Dan dari lokasi diketahui pelaku tinggal bersama istri sahnya dan korban yang merupakan anak pelaku dan istri sirinya memang dititipkan di sana.



"Kita langsung perintahkan anggota untuk menggerebek. Di lokasi ada A, pelaku, dan wanita yang diakuinya sebagai istri sah," Kaubdit IV Remaja Anak dan Wanita (Reknata) Ditreskrimum Polda Jateng, AKBP Dolly A Primanto kepada wartawan, Sabtu (27/10/2018).


Dari pengakuan pelaku kepada polisi, dikatakan Andre hanya berpura-pura menganiaya agar istri sirinya segera pulang.


"Dia jengkel karena ibu A tidak pulang-pulang ke Indonesia," pungkas Dolly.



Saat ini pelaku masih diamankan di Mapolda Jateng sedangkan korban yang masih 3 bulan dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang.



"Bayinya kondisi sehat, kita titipkan di RS Bhayangkara," pungkasnya. 

(alg/bgk)


Sumber : detik.com


OPINI & KRITIK :

Sebagai orang tua, seharusnya bapak itu harus mengasihi anaknya. Walaupun anak tersebut merupakan anak dari istri sirinya, anak itu tetap darah daging dari bapaknya.

Dari berita yang saya lihat, mungkin saja Bapak Andre tertekan karena  harus mengurusi anak dari istri sirinya sedangkan,  Ia tinggal dengan istri sahnya.  Istri sah dari pak Andre sendiri mungkin tidak setuju jika anak dari istri siri Pak Andre tinggal dengan mereka. Maka dari itu menyebabkan Pak Andre tertekan karena dia tidak bisa mengurus bayinya.

Istri siri Pak Andre yang berkerja sebagai TKI pasti punya alasan mengapa Ia menjadi TKI, mungkin saja Pak Andre tidak bisa memenuhi kebutuhan istri sirinya, maka dari itu istri siri Pak Andre berkerja menjadi TKI.


Alangkah baiknya sebelum melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita pikirkan hal tersebut itu baik atau buruk untuk kita dan untuk semua (lingkungan). Tidak seharusnya Pak Andre mengancam istri sirinya dengan menyiksa anaknya sendiri dan menyebarkan foto - foto media sosial. Tindakan tersebut sebaiknya menjadi pelajaran bagi kita untuk tak sembarangan mengunggah sesuatu ke media sosial dengan keadaan amarah (emosional).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar